Masa Keemasan Islam di Turki

Turki termasuk negara yang berperan besar dalam perkembangan agama Islam. Islam pernah mengalami periode emas di negara ini, yaitu pada zaman kesultanan Utsmaniyah sekitar tahun 1400 M. Saat itu, mayoritas penduduk Turki beragama Islam. Sekitar 70% di antaranya penganut Sunni.

Masuknya Islam ke Turki

Jejak Islam di Turki dimulai sekitar abad ke-12. Turki saat itu bernama Kerajaan Bizantium dan telah berada di bawah kekuasaan Romawi selama 400 tahun. Romawi mengalami perpecahan pada tahun 395 sehingga terbagi menjadi dua, yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Timur menduduki Bizantium dan menjadikan Konstatinopel sebagai ibukotanya. Selanjutnya, Konstantinopel berganti nama menajdi Istanbul dan bertahan sebagai ibukota hingga sekarang.

Sementara itu, Romawi Barat jatuh ke tangan bangsa Goth (kaum barbar), Romawi Timur atau Bizantium ditaklukan oleh Kerajaan Ottoman yang dipimpin oleh Raja Osman I. Penaklukan Bizantium ini memunculkan nama besar Muhammad Al Fatih karena keberaniannya. Pada masa inilah pengaruh Islam masuk dan berkembang sangat pesat hingga menyebar ke daerah lainnya di Eropa.

Ada tiga periode perkembangan Islam di Turki, yaitu periode awal, pertengahan, dan modern.

  1. Periode awal
    Periode awal sekitar tahun 650 hingga 1250. Pada periode ini, kehidupan masyarakat dan pemerintahnya dijalankan sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan sunnah. Hukum Islam ditegakkan dalam setiap bidang kehidupan. Bahkan, Turki bisa disebut sebagai negara Islam.
  2. Periode pertengahan
    Periode pertengahan sekitar tahun 1250 hingga 1900. Pada awal periode ini, hukum Islam diterapkan ke dalam perundang-undangan negara. Tahun 1453, Turki dipimpin Kesultanan Utsmaniyah. Pada masa ini Islam berkembang sangat pesat. Bangunan gereja peninggalan zaman Bizantium dialihkan fungsinya menjadi masjid, termasuk Hagia Sofia. Kehidupan Turki di periode ini sangat bercorak Islam dan terkenal sebagai negara Islam.
  3. Periode modern
    Periode modern sekitar tahun 1900 hingga sekarang. Pada periode ini, bermunculan gagasan-gagasan untuk memperbaharui hukum Islam. Hukum Islam mulai ditinggalkan dan diganti dengan sistem baru yang dianggap lebih modern. Hal ini sebagai dampak dari runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah yang berganti menjadi Republik Turki.

    Ditinggalkannya nilai-nilai Islam, menjadikan negara ini berubah jadi sekuler. Pernak-pernik berciri khas Islam banyak dilarang, termasuk penanggalan hijriyah diganti dengan kalender masehi. Hagia Sofia yang semula gereja dan diubah jadi masjid, diubah lagi fungsinya menjadi museum. Pemerintah Turki membuka lebar kesempatan kepada non-Islam untuk menyebarkan ajarannya.

masjid biru

Masjid Biru yang Terkenal

Meskipun Islam tidak lagi menjadi asas yang digunakan dalam pemerintahan Turki, ada banyak tempat bersejarah yang menjadi saksi berjayanya Islam di negara ini. Salah satu yang terkenal dan masih berdiri kokoh hingga saat ini adalah Masjid Biru di Istanbul.

Masjid Biru dibangun pada tahun 1609 dan memakan waktu selama 3 tahun untuk menyelesaikannya. Pembangunan ini diprakarsai oleh Sultan Ahmed I. Lokasinya tak jauh dari Hagia Sofia, gereja megah yang dibangun pada masa Kaisar Constantin I.

Pada awal pembangunannya, masjid ini memiliki kubah besar berwarna biru. Desain interiornya dulu juga berwarna biru sehingga orang-orang menyebutnya dengan nama Masjid Biru. Kubahnya berdiameter 23,5 meter dengan tinggi 43 meter. Ada 6 menara yang berdiri kokoh menghiasi masjid ini. Kini masjid ini sudah tidak berwarna biru dan sudah mengalami renovasi hingga beberapa kali. Hiasan pada masjid ini sangat kental dengan seni kaligrafi khas Turki.

Tertarik mengunjungi turki? Anda bisa ikuti paket umroh plus turki yang biasa ditawarkan oleh travel-travel penyelenggara umroh dan haji!

LAYANAN 24 JAM
Call : 0812 1969 xxxx WA  : 0822 8008 xxxx